Saturday, January 21, 2012

Reading (membaca)

Bagi sebagian orang yang tipe belajarnya adalah visual (melihat+mendengar), kegiatan membaca mungkin adalah hal paling menyenangkan untuk mereka, tapi bagi yang tipe belajarnya audio, pasti tidak akan suka jika disuruh membaca (seperti saya), tipe ini disebut belajar tipe audio, yang terakhir adalah tipe kinestetik, tipe ini cara belajarnya harus dengan melakukan contohnya dalam olah raga.
meskipun ada tiga macam tipe belajar yang ada, dan memang benar jika ada orang yang benar-benar tidak mau membaca, dan akibatnya MALU coy . .  (bukan saya)

waktu itu pagi-pagi saya ada perlu mau ke perpustakaan di kampus saya, saya berangkat pagi-pagi dan pintu perpustakaan belum dibuka kelihatannya, saya nunggu saja sampai ada petugas yang membuka pintu, setelah lama menunggu ternyata pintu yang dari tadi tertutup itu tidak dikunci, lalu . . . ada ibu-ibu (mungkin dosen, mungkin pegawai, mungkin juga mahasiswa) tiba-tiba berjalan menghampiri pintu itu dan menarik pintu sekenceng-kencengnya, dan pintu itu tetap tidak bisa dibuka. Sepertinya ada mbak-mbak yang penasaran dengan pintu itu, dengan santai dia berjalan menghampiri pintu dan mendorong pintu dengan anggunnya, tereng... pintunya terbuka, wkwkwwkwk pintu itu harusnya di dorong bukan di tarik, makanya ibu-ibu yang dari tadi marik-narik sampe ngoyot juga gak bisa kebuka, yang saya tahu disini adalah perpustakaan yang tempatnya orang membaca itu kan? tapi terbukti ada orang yang salah menarik pintu karena tidak membaca tulisan yang ada di pintu.

tu kan pintunya sampe hampir jebol. :D

mau tipe apapun gaya belajar orang, tapi mbok yo ojo kenemenen, meskipun tidak hoby membaca buku tapi budayakan membaca peringatan-peringatan seperti ini.

tu kan ada tulisannya, dibaca donk biar gak malu :p

1. Visual
Tipe visual bisa menyerap pelajaran lebih baik dengan melihat. Mereka lebih suka melihat atau membaca terlebih dulu sebelum belajar hal-hal baru. Diperkirakan, sebanyak 80% pelajaran bisa dimengerti melalui penglihatannya. Membaca buku dan melihat gambar adalah cara belajar yang paling disukainya.

Tipe visual juga biasanya memilih duduk di kursi terdepan di sekolahnya, agar dia bisa melihat dengan jelas guru dan papan tulis. Mereka sangat bagus menuliskan ulang apa yang ada di papan tulis, tapi kadang suka terlewat instruksi yang diberikan secara oral (dikte-red).

Coba perhatikan tingkah laku anak Anda saat mengerjakan pekerjaan rumah. Jika si anak lebih mudah mengerti dengan membaca, tertarik pada gambar, diagram, tabel serta grafik; kemungkinan besar anak Anda punya tipe belajar visual. Maka untuk membantunya belajar di rumah, sediakan papan tulis serta gambar-gambar menarik sebagai komponen pendukung agar dia lebih mudah mengerti dan tertarik belajar.

2. Auditory
Anak dengan tipe belajar auditory, harus mendengarkan pelajaran mereka untuk memahaminya. Mereka lebih suka segala sesuatunya dijelaskan dengan perkataan. Tanyakan pada anak Anda, apakah dia lebih suka menyimak pelajaran dari papan tulis atau saat guru mendiktenya? Jika dia memilih yang kedua, maka si anak adalah tipe auditory.

Dilansir oleh eHow, tipe pendengar biasanya merekam informasi yang telah diucapkan. Beberapa dari mereka bahkan merasa lebih nyaman belajar jika disertai suara musik pelan. Mereka biasanya mengingat pelajaran dalam bentuk lagu favorit atau puisi. Keuntungan dari tipe ini, mereka tidak mudah bosan belajar, selama materinya disampaikan dengan cara audio.

Bila anak Anda termasuk tipe auditory, Anda bisa membekalinya dengan perangkat audio seperti MP3 player yang dilengkapi fitur audio recording. Sebelumnya, minta bantuan guru di sekolahnya untuk menyampaikan materi secara visual maupun audio dengan intensitas yang sama. Dengan begitu, anak dengan kemampuan belajar visual maupun auditory bisa sama-sama menyerap pelajaran dengan baik. Namun jika si anak tetap sulit menangkap pelajaran --karena sebagian besar sekolah reguler menerapkan metode pengajaran visual-- Anda bisa memasukkannya ke sekolah privat atau home schooling.

3. Kinestetik
Anak dengan kemampuan belajar kinestetik tidak bisa hanya duduk tenang dan menunggu informasi disampaikan. Mereka tertarik mencari sendiri hal-hal yang ingin mereka tahu tanpa harus selalu membaca buku panduan. Oleh karena itu, tipe ini cenderung tidak bisa diam dan kerap dianggap anak nakal karena kerap tidak bisa diam dan sulit mendengarkan penjelasan guru di sekolah.

Selain itu, tipe kinestetik sangat suka berjalan-jalan karena mereka melihat lingkungan sekitar dengan cara berbeda. Bagi mereka, bumi adalah sebuah taman bermain raksasa yang penuh dengan berbagai hal menarik yang ingin mereka ketahui dan jelajahi.

Tanyakan pada anak Anda, ketika mendengar kata 'kucing', apa yang langsung terlintas dalam pikirannya? Jika ia mengatakan; 'hewan dengan bulu-bulu halus', kemungkinan besar si anak adalah tipe kinestetik. Sentuhan dan rasa sangat penting baginya dan dia lebih tertarik pada pelajaran yang bersifat eksperimen dan study tour.

Ajari dia belajar dengan cara mencontohkan apa yang harus dia lakukan. Tipe kinestetik menangkap informasi baru dengan melihat apa yang dilakukan orang lain, lalu mencobanya sendiri. Gunakan balok-balok atau magnet bertuliskan huruf alfabet untuk ajarkan dia mengeja. Si anak akan mengingat huruf-huruf dengan menyentuh dan memindah-mindahkannya. Buat aktivitas belajar dalam beberapa sesi dengan waktu yang pendek, dan tawarkan istirahat sebentar di setiap akhir sesi agar tidak lelah.

sumber ilustasi membuka pintu: http://missintanpayung.blogspot.com/2010/06/doors.html
sumber foto pintu push pull: http://chriselyea.com/design-lessons-learned/badly-designed-doors/
sumber tipe belajar: http://www.wolipop.com/read/2011/07/12/183529/1679979/857/cara-mengenali-3-tipe-belajar-anak

No comments: