Thursday, July 26, 2012

PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) 2012

Di cerita tiga bulan yang lalu, saya menulis Borong Jadi Juara ELTC 2012 (lagi), nah sekarang saya mau menulis cerita tentang PIMNAS 2012 yang dilaksankan tanggal 09-07-2012 s/d 14-07-2012 di UMY (Universitas Negeri Yogya). Jadi begini... pengertian PIMNAS itu sendiri adalah ajang bergengsi tingkat Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta se Indonesia Raya, ajang untuk menujukkan kreativitas dan ide-ide cemerlang oleh mahasiswa yang terpilih dari seleksi sebelumnya.

Sebelum para Mahasiswa terpilih ini dikirim oleh kampusnya ke UMY, para Mahasiswa ini diseleksi terlebih dahulu oleh DIKTI, melakukan presentasi tetang ide cemerlangnya, mempertanggung jawabkan dengan tulisan berupa laporan, menjawaab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh penyeleksi, dan membawa contoh benda hasil ide kreativnya itu. Misalnya kelompok saya judulnya 'Timbangan Digital Khusus LPG 3 Kg Dilengkapi Suara Sebagai Penunjuk Berat Gas', waktu presentasi di depan juri kami membawa alat kami plus membawa LPG-nya juga. Waw hari itu sungguh luar biasa, kami menyelesaikan alat itu selama 2 minggu, kami jarang tidur, dan malam sebelum hari H itu, kami tidak tidur hingga siang hari, lalu sorenya kami harus mempresentasikannya di depan juri, benar-benar hari itu sangat menguras tenanga, semua rasa bercampur aduk; terutama ngantuk, capek, grogi, dan menunggu

Lembur-lembur

Di jadwal kami akan presentasi jam 15.30 WIB, jam 15.00 WIB alat kami error, mau tidak mau kami telat karena harus memperbaiki alat terlebih dahulu, kami jadi berangkat 16.30. Sesampainya di kampus kami (Universitas Negeri Malang), ternyata antrian panjang . . . lalu pada akhirnya kami adalah peserta terakhir yang maju presentasi jam 21.00 WIB, fiuhh ternyata sudah malam.
 Selama kami menunggu giliran maju untuk presentasi, rasanya ingin tidur disana saja, di deretan meja panjang dan kursi empuk berwarna merah, di ruangan yang terpajang foto-foto mantan rektor dari jaman baru sampai jaman tahu, ZZzzzzz... *hampir tertidur... tiba-tiba ada suara 'Tiga Kali Tepuk Pramuka: prok prok prok, prok prok prok... prok prok prok prok prok prok prok' *nada tepuk pramuka. Haaa??? kami langsung kaget, dari menundukkan kepala karena ngantuk kami langsung mengangkat kepala karena kaget dan spontan kami ikut bertepuk pramuka. hahhaha... karena itulah kami melek lagi dan mengikuti jalannya presentasi selanjutnya.

Suasana ruang rapat senat
 Kelihatan ngantuk kan??? :p

Alhamdulillah, dari sini kami menuju PIMNAS XXV (25), di JOGJA tepatnya di UMY kami bertemu dengan segerombolan mahasiswa berprestasi lainnya, seperti dari UB (tetangga sendiri), UGM, ITS, PENS, UNY, dan sebagainya. dan ketika ketemu mereka aku gak lagi bilang gini;

'Terus gue harus bilang "WOW" gitu?
Terus gua harus dateng kerumah lu, ketuk pintu lu cuma buat bilang WOW gitu?
Terus gua harus salto dan bilang WOW gitu?
terus gua harus ambil speaker cuma bilang wow gitu?
terus gua harus bunuh diri.. trus bilang WOW!! gittuuuu!!
terus napa? lu ngomong gitu juga gak bisa bikin lu jadi ganteng
terus gua harus naek motor kebut-kebutan kedepan rumah lu cuma buat bilang WOW gitu?
Terus gua harus panggil seluruh ibu" PKK di kampung sambil salto buat bilang "WOW" gitu?
Terus Gua Harus guling guling Sambil Teriak2 Depan rumah lu cuma untuk bilang wow gitu?
"Terus gua mesti naro iklan diKoran dengan tulisan WoW!! Gitu?!
terus gua harus makan cabe 1ons dan bilang wow didepan muka lu gitu?
terus gua harus plester mulut gua dan bilang "WOW" ke lu gitu?
Terus mau lu gua harus bilang "WOW" naek sepeda circus sambil jungkir balik 99X gitu ? wkkwakwka


Dan sekarang saatnya gue bilang 'WOW', bangga rasanya jadi peserta PIMNAS :)







Wednesday, March 28, 2012

Borong Jadi Juara ELTC 2012 (lagi)


ELTC = Electro Line Tracer Contest
Ini adalah lomba robot line tracer, diadakan di jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang, dan lagi-lagi kami memborong hadiah, dari 35 robot analog kami menjadi juara 1 dan 2, master of robot Sdr. Bambang dan Sdr. Andi-lah juaranya... (plok-plok-plok *tepuk tangan) dan ada 14 robot mikrokontroller, Sdr. Bambang menang lagi tapi juara 2, total piala yang kami bawa hari itu adalah 3 dari 4 piala (tepuk tangan lkagi.. :D)

Kami membawa Go Black 1, Go Black 2, Go Black 3, Go Black 4, Go Black A, Go Black B, Go Black C, Go Black D, Mawar, Green Rose dan Anaknya Dark Tracer (masing-masing nama robot)

tim Go Black..... Gooooo... Semangaat..... Harapan kami para anggota Go Black adalah semoga dengan ajang ini bisa melecut semangat semua mahasiswa elektro untuk kembali membangkitkan robotik elektro dan semoga setelah kami lulus, ada lagi tim go black go black yang lain yang semangat meriset robot,. Karena ilmu robotika terus berkembang, tidak berhenti di satu titik lalu selesai,. Kalau boleh bercerita, sebenarnya tim kami menang tidak secara instan, setiap malam selalu meriset robot, tidur sampai pagi itu sudah biasa,. Saya menceritakan ini bukan untuk sombong, tapi agar sekedar tahu saja bahwa tidak ada keberhasilan yang instan, harus didukung dengan kerja keras dan kemauan yang tinggi,. Nah... sebenarnya saya ini bukan orang yang suka bergadang, dan tidak kuat bergadang, akan tetapi semenjak saya kenal dengan si Bambang ini, alhamdulillah saya ketularan kuat bergadang, dan tentunya bergadang yang berguna. :D Jadi terbukti kan, bergaul dengan orang rajin, Insya Allah akan menjadi rajin,. Saya bersyukur menjadi bagian dari tim go Black ini, Di postingan yang lain Insya Allah akan saya ceritakan bagaimana kita bisa menyatu dan menjadi grup koplak seperti sekarang,. :D

Team Go Black

Friday, March 16, 2012

Tips Analisa Tuner

Mungkin anda sering menemukan adanya kerusakan TV yang disebabkan oleh Tuner, komponen yang satu ini berfungsi untuk menangkap siaran / sinyal yang dipancarkan oleh stasiun televisi, berikut saya suguhkan artikel dari salah satu teman saya.
Cara nya adalah sebagai berikut : coba perhatikan pesawat TV anda ,apakah masih ada sedikit saluran yang masih terlihat atau tidak dengan cara berpindah-pindah saluran,terus lakukan langkah berikut ini :
Anda masuk ke MENU lalu ke modus cari (TUNING) manual / semi auto dan bukan fine tuning.coba anda search ( cari program ) dan amati apakah ada saluran atau siaran yang dapat terkunci??Bila tidak , dan siaran terlihat terus lewat tanpa berhenti terkunci, maka kerusakan ada di komponen trafo IF ( 6019, 498U, Eo8L, 9074 dll).Tapi bila siaran berhenti atau terkunci dengan baik maka kemungkinan besar atau bisa dipastikan TUNER rusak.
Tapi apabila setelah pergantian IF sudah benar ,dan siaran TV sudah terisi penuh,matikan TV minimal 1jam.Setel kembali, perhatikan apakah siaran tidak berubah dan tetap bagus seperti pada saat prose searching ,maka selesai .Dan bila ada sedikit perubahan warna atau suara ,berarti tuner mengalami kerusakan dalam hal ini di sebut terjadi pergeseran.Ganti segera tuner.
Komponen Tuner tidak berjalan sendiri.Pastikan supply tegangan untuk tuner adalah normal .Baik untuk VCC-nya (5V/9V/12V) ada dan tegangan 33V untuk tuning ada dan stabil,serta tegangan AGCnya normal sekitar 50-75% dari tegangan catu.
Masalah pada komponen IF menyebabkan TV tidak dapat mengunci, masalah pada tegangan 33V menyebabkan pergeseran siaran atau tidak ada sama sekali jika 33Voltnya tidak ada.
Masalah pada IC program pun bisa menyebabkan tuner tidak bekerja karena setelan besaran tuning ada pada IC program.
Saya rasa cukup untuk sekedar menambahkan pengertian ke arah : ciri – ciri kerusakan pada tuner dan mudah-mudahan sedikit dapat membantu anda.
Atas perhatiannya saya ucapkan banyak terima kasih salam.
Sumber artikel : Zicelectronic

Saturday, February 25, 2012

Power Supply AC Matic

Dinamakan Switch Mode Power Supply (SMPS) karena sistem kerjanya menggunakan metode switching (pensaklaran) yaitu menghidup matikan tegangan yang masuk ke dalam trafo dengan peralatan/komponen elektronik dengan frekuensi tertentu. Sedangkan nama AC-matic diambil dari salah satu kelebihan dari SMPS yaitu kemampuan power supply bekerja dengan rentang tegangan masukan yang lebar. Pada beberapa jenis smps, mampu bekerja pada tegangan masukan antara 90 s/d 265V dengan output yang sama dan stabil. Karena kelebihan tersebut, smps menjadi auto-voltage regulator atau wide range input regulated power supply (secara mudahnya disebut AC-matic).









diagram blok SMPS

Line Filter
Line filter befungsi sebagai filter tegangan masukan, tujuan utamanya untuk menghilangkan frekuensi-frekuensi liar dari line/jala-jala listrik (selain frekuensi tegangan AC masukan) yang dimungkinkan bisa mengganggu kerja dari smps. Line filter dibentuk dari induktor-induktor dan kapasitor-kapasitor yang dipasang secara seri terhadap tegangan masukan.



Rectifier
Blok penyearah berfungsi sebagai penyearah tegangan AC menjadi tegangan DC. Komponen-komponen penyearahan terdiri dari dioda-dioda dan elco. Dioda berfungsi sebagai penyearah dan elco befungsi sebagai filter untuk menghilangkan denyut ripple pada tegangan DC yang dihasilkan selain kapasitor-kapasitor yang dipasang paralel terhadap dioda. Jenis penyearahan pada umumnya menggunakan metode bridge rectifier, yang mempunyai kelebihan pada tingginya isolasi antara tegangan DC yang dihasilkan dengan tegangan AC masukan.

Tegangan masukan sekitar 220VAC setelah disearahkan dan melalui elko berubah menjadi sekitar 1,4 x 220 = 308VDC. Jika elko pada penyearah kering, tegangan 308VDC tersebut menjadi tidak tercapai sekaligus terdapat ripple. Akibat terburuknya adalah smps menjadi lebih panas (karena berusaha menstabilkan output dan terganggu bentuk pulsanya oleh DC ripple). Cara termudah mendeteksi ini adalah dengan mengukur tegangan 308V-nya atau munculnya suara mendecit/mengerik pada trafo utama.

Start Up
Di awal sudah disinggung bahwa smps menggunakan frekuensi kerja antara 30 s/d 40 KHz. Karena frekuensi tersebut tidak ditemukan pada tegangan DC, maka sistem smps harus membuat/menggenerasikan sendiri pulsa/denyut tersebut. Metode paling sering ditemukan adalah dengan metode self oscilating (osilasi sendiri). Pada jenis ini, rangkaian smps ibarat sebagai rangkaian osilator frekuensi daya tinggi. Tidak jarang juga ditemukan smps yang menggunakan IC untuk membuat pulsa tersebut, misalnya TDA8380, TEA2261, STR-group dll.

Dalam setiap sistem osilator, dibutuhkan tegangan awal/pemicu yang berfungsi sebagai pemicu awal rangkaian osilator untuk berosilasi. Tegangan pemicu ini muncul beberapa saat setelah smps mendapat tegangan masukan (AC in). Besar tegangan pemicu ini tergantung dari jenis rangkaian smps yang digunakan (contoh, pada STR-F665x osilator akan bekerja jika tegangan pemicu sudah mencapai 16V). Karena sifatnya hanya sebagai pemicu, tegangan ini tidak dipakai lagi ketika smps sudah bekerja. Pada umumnya, tegangan pemicu diambil dari 308V dengan melalui R atau transistor start up.

Switcher
Switcher berfungsi sebagai penswitch utama transformator, pada umumnya menggunakan transistor atau FET. Karakteristik switcher harus mampu menahan arus kolektor/drain yang cukup besar untuk menahan tegangan pada lilitan primer transformator. Arus ini bukan arus konstan melainkan arus sesaat tergantung lebar pulsa yang menggerakkan. Selain kemampuan arus, transistor/fet switcher harus mempunyai frekuensi kerja yang cukup untuk diperkerjakan sebagai switcher.

Error Amp/Detector
Rangkaian Error Amp/detector berfungsi sebagai stabiliser tegangan output. Cara kerjanya adalah membandingkan tegangan output (diambil dari lilitan sekunder trafo) dengan tegangan referensi yang stabil. Jika tegangan output terlalu tinggi, rangkaian ini akan mengendalikan/memberitahu rangkaian primer/switching utama untuk segera menurunkan tegangan. Kunci dari AutoVoltage berada pada blok ini.
Tegangan sekunder yang dihasilkan dinaikkan dengan cara melebarkan pulsa, dan sebaliknya untuk menurunkan tegangan output dengan cara menyempitkan pulsa yang masuk ke switcher (penswitch=TR/FET final).

Jika Error Amp gagal/tidak ada, rangkaian smps akan ‘dipaksa’ untuk menswitch (mengkonsletkan) lilitan primer dengan lama yang melebihi kemampuan switcher, akibatnya TR/FET final akan rusak.

Lokasi rangkaian error amp dapat ditemukan di bagian primer (nyetrum/hot) atau bisa ditemukan di bagian sekunder (non hot area). Pada model-model smps terdahulu, sering dijumpai pada primer, pada smps yang lebih baru dapat dijumpai pada bagian sekunder (non hot area) dengan menggunakan optocoupler (mis. PC817, P721, P621 dll) sebagai lintasan sekaligus isolator rangkaian Error Amp. Sanken Error (SE090, SE115) merupakan IC error amp yang sering dipakai pada smps saat ini. SE090, SE110, SE115 dan SE lainnya merupakan buatan Sanken/Allegro Semiconductor.

Snubber Circuit
Jika diartikan secara harfiah, snubber=mencerca, memang sedikit salah kaprah, tapi sebenarnya memang tujuannya begitu. Pada sistem smps, trafo diswitch (diberi tegangan sesaat olah TR/FET final) dengan lama tertentu, kemudian TR/FET akan melepaskan (meng-off-kan) trafo. Ketika diberi tegangan, inti transformer menjadi magnet sesaat hingga trafo di-off-kan. Ketika trafo di-off-kan, trafo akan men-transform energi magnet ke lilitan sekunder hingga trafo di-on-kan lagi begitu seterusnya.

Tidak seluruh energi/magnet dalam trafo dapat dipindah semuanya (akibat tidak sempurnanya trafo=efisiensi trafo) mengakibatkan masih adanya magnet yang ‘ngendon’ di dalam inti trafo. Energi magnet yang ngendon tersebut secara langsung masuk ke TR/FET melalui kaki kolektor/drain dengan tegangan mungkin lebih tinggi dari kemampuan kerja tr/fet final. Fungsi utama dari snubber circuit adalah untuk menghilangkan/mengkonsletkan tegangan tersebut (mempercepat demagnetisasi). Selain itu, snubber juga dipakai untuk menentukan/mengadjust frekuensi kerja trafo. Karena sifat ‘mencerca’ kerja smps tersebut akhirnya disebut snubber circuit.

Ciri utama snubber circuit adalah tersusun dari kombinasi C dan R (dalam beberapa jenis terdapat dioda) yang dipasang secara paralel terhadap lilitan primer trafo.

Transformator (trafo)
Pada sistem power supply konvensional yang menggunakan trafo, supaya tranformator bisa me-transform (memindah) daya dari primer ke sekunder, trafo harus diberi masukan yang berpulsa. Masukan trafo power supply jenis konvensional dihubungkan secara langsung dengan tegangan masukan yang berbentuk AC, karena hanya tegangan AC yang mempunyai denyut/frekuensi (polaritasnya berganti-ganti dengan periode tertentu). Kekurangan utama jenis konvensional adalah ukuran dari tranformator yang dipakai. Semakin rendah desain frekuensinya, semakin besar ukuran trafonya, walaupun dengan daya keluaran yang sama.
Pada desain trafo konvensional dengan input 220VAC/50Hz dan output 12VA, ukuran inti trafo sekitar 3 X 6 cm, jika seandainya dibuat trafo dengan input 220VAC/100Hz dengan output sama (12VA), mungkin ukuran inti dari trafonya menjadi setengah dari ukuran sebelumnya, atau, ukuran inti yang sama tetapi jumlah gulungan menjadi setengah dari sebelumnya. Kesimpulannya, frekuensi dari tegangan masukan menentukan ukuran dan desain dari trafo.
Pada sistem smps, pada umumnya bekerja pada frekuensi antara 30 s/d 40 KHz. Sehingga tidak heran jika trafo pada smps menjadi lebih ringkas. Karena frekuensi kerjanya yang tinggi tersebut, inti dari trafonya tidak lagi menggunakan plat besi tetapi sudah menggunakan ferit (besi oksida) yang notabene mempunyai kemampuan magnetisasi dan demagnetisasi lebih cepat daripada besi biasa.

Secondary Rectifier
Tegangan pada sekunder transformator bukan dalam bentuk AC, melainkan DC yang berbentuk pulsa. tegangan yang muncul pada sekunder trafo disearahkan dan difilter untuk menghasilkan tegangan DC sekunder. Karakteristik penyearah/dioda harus mempunyai berjenis fast rectifier. Misalnya UF4002 (bukan 1N4002). Fast rectifier dimaksudkan untuk mampu menyearahkan pulsa dengan frekuensi tinggi. Elko perata cukup menggunakan ukuran beberapa ratus uF, karena frekuensi tegangan yang keluar dari trafo cukup tinggi (tergantung frekuensi kerja smps).


Blok Proteksi
Blok proteksi yang penting untuk kesempurnaan smps antara lain : 1. OVP (over voltage protector) berfungsi untuk mendeteksi tegangan yang berlebihan. Blok ini akan mengoffkan smps jika terdeteksi tegangan yang lebih. 2. OCP (Over Current Protection), berfungsi untuk mendeteksi beban lebih, smps akan off jika terdeteksi pemakaian lebih pada bebannya. 3. OHP (over heat protection), jika terlalu panas, smps akan shutdown dengan sendirinya.

Hampir semua blok tersebut sudah masuk dalam satu IC smps. misalnya STR-W575x, STR-F665x dan lain-lain.

sumber: http://anggaservissp2.blogspot.com

Saturday, January 21, 2012

Reading (membaca)

Bagi sebagian orang yang tipe belajarnya adalah visual (melihat+mendengar), kegiatan membaca mungkin adalah hal paling menyenangkan untuk mereka, tapi bagi yang tipe belajarnya audio, pasti tidak akan suka jika disuruh membaca (seperti saya), tipe ini disebut belajar tipe audio, yang terakhir adalah tipe kinestetik, tipe ini cara belajarnya harus dengan melakukan contohnya dalam olah raga.
meskipun ada tiga macam tipe belajar yang ada, dan memang benar jika ada orang yang benar-benar tidak mau membaca, dan akibatnya MALU coy . .  (bukan saya)

waktu itu pagi-pagi saya ada perlu mau ke perpustakaan di kampus saya, saya berangkat pagi-pagi dan pintu perpustakaan belum dibuka kelihatannya, saya nunggu saja sampai ada petugas yang membuka pintu, setelah lama menunggu ternyata pintu yang dari tadi tertutup itu tidak dikunci, lalu . . . ada ibu-ibu (mungkin dosen, mungkin pegawai, mungkin juga mahasiswa) tiba-tiba berjalan menghampiri pintu itu dan menarik pintu sekenceng-kencengnya, dan pintu itu tetap tidak bisa dibuka. Sepertinya ada mbak-mbak yang penasaran dengan pintu itu, dengan santai dia berjalan menghampiri pintu dan mendorong pintu dengan anggunnya, tereng... pintunya terbuka, wkwkwwkwk pintu itu harusnya di dorong bukan di tarik, makanya ibu-ibu yang dari tadi marik-narik sampe ngoyot juga gak bisa kebuka, yang saya tahu disini adalah perpustakaan yang tempatnya orang membaca itu kan? tapi terbukti ada orang yang salah menarik pintu karena tidak membaca tulisan yang ada di pintu.

tu kan pintunya sampe hampir jebol. :D

mau tipe apapun gaya belajar orang, tapi mbok yo ojo kenemenen, meskipun tidak hoby membaca buku tapi budayakan membaca peringatan-peringatan seperti ini.

tu kan ada tulisannya, dibaca donk biar gak malu :p

1. Visual
Tipe visual bisa menyerap pelajaran lebih baik dengan melihat. Mereka lebih suka melihat atau membaca terlebih dulu sebelum belajar hal-hal baru. Diperkirakan, sebanyak 80% pelajaran bisa dimengerti melalui penglihatannya. Membaca buku dan melihat gambar adalah cara belajar yang paling disukainya.

Tipe visual juga biasanya memilih duduk di kursi terdepan di sekolahnya, agar dia bisa melihat dengan jelas guru dan papan tulis. Mereka sangat bagus menuliskan ulang apa yang ada di papan tulis, tapi kadang suka terlewat instruksi yang diberikan secara oral (dikte-red).

Coba perhatikan tingkah laku anak Anda saat mengerjakan pekerjaan rumah. Jika si anak lebih mudah mengerti dengan membaca, tertarik pada gambar, diagram, tabel serta grafik; kemungkinan besar anak Anda punya tipe belajar visual. Maka untuk membantunya belajar di rumah, sediakan papan tulis serta gambar-gambar menarik sebagai komponen pendukung agar dia lebih mudah mengerti dan tertarik belajar.

2. Auditory
Anak dengan tipe belajar auditory, harus mendengarkan pelajaran mereka untuk memahaminya. Mereka lebih suka segala sesuatunya dijelaskan dengan perkataan. Tanyakan pada anak Anda, apakah dia lebih suka menyimak pelajaran dari papan tulis atau saat guru mendiktenya? Jika dia memilih yang kedua, maka si anak adalah tipe auditory.

Dilansir oleh eHow, tipe pendengar biasanya merekam informasi yang telah diucapkan. Beberapa dari mereka bahkan merasa lebih nyaman belajar jika disertai suara musik pelan. Mereka biasanya mengingat pelajaran dalam bentuk lagu favorit atau puisi. Keuntungan dari tipe ini, mereka tidak mudah bosan belajar, selama materinya disampaikan dengan cara audio.

Bila anak Anda termasuk tipe auditory, Anda bisa membekalinya dengan perangkat audio seperti MP3 player yang dilengkapi fitur audio recording. Sebelumnya, minta bantuan guru di sekolahnya untuk menyampaikan materi secara visual maupun audio dengan intensitas yang sama. Dengan begitu, anak dengan kemampuan belajar visual maupun auditory bisa sama-sama menyerap pelajaran dengan baik. Namun jika si anak tetap sulit menangkap pelajaran --karena sebagian besar sekolah reguler menerapkan metode pengajaran visual-- Anda bisa memasukkannya ke sekolah privat atau home schooling.

3. Kinestetik
Anak dengan kemampuan belajar kinestetik tidak bisa hanya duduk tenang dan menunggu informasi disampaikan. Mereka tertarik mencari sendiri hal-hal yang ingin mereka tahu tanpa harus selalu membaca buku panduan. Oleh karena itu, tipe ini cenderung tidak bisa diam dan kerap dianggap anak nakal karena kerap tidak bisa diam dan sulit mendengarkan penjelasan guru di sekolah.

Selain itu, tipe kinestetik sangat suka berjalan-jalan karena mereka melihat lingkungan sekitar dengan cara berbeda. Bagi mereka, bumi adalah sebuah taman bermain raksasa yang penuh dengan berbagai hal menarik yang ingin mereka ketahui dan jelajahi.

Tanyakan pada anak Anda, ketika mendengar kata 'kucing', apa yang langsung terlintas dalam pikirannya? Jika ia mengatakan; 'hewan dengan bulu-bulu halus', kemungkinan besar si anak adalah tipe kinestetik. Sentuhan dan rasa sangat penting baginya dan dia lebih tertarik pada pelajaran yang bersifat eksperimen dan study tour.

Ajari dia belajar dengan cara mencontohkan apa yang harus dia lakukan. Tipe kinestetik menangkap informasi baru dengan melihat apa yang dilakukan orang lain, lalu mencobanya sendiri. Gunakan balok-balok atau magnet bertuliskan huruf alfabet untuk ajarkan dia mengeja. Si anak akan mengingat huruf-huruf dengan menyentuh dan memindah-mindahkannya. Buat aktivitas belajar dalam beberapa sesi dengan waktu yang pendek, dan tawarkan istirahat sebentar di setiap akhir sesi agar tidak lelah.

sumber ilustasi membuka pintu: http://missintanpayung.blogspot.com/2010/06/doors.html
sumber foto pintu push pull: http://chriselyea.com/design-lessons-learned/badly-designed-doors/
sumber tipe belajar: http://www.wolipop.com/read/2011/07/12/183529/1679979/857/cara-mengenali-3-tipe-belajar-anak

Mengenal Jenis Monitor dan Cara Memperbaiki Kerusakan nya

Jenis-jenis Monitor
 
Monitor Catoda Ray Tube (CRT)
Monitor ini merupakan monitor yang mempunyai tabung yang memproduksi elektron untuk menembak layar, sehingga tercipta gambar di layar seperti cara kerja di televisi. Monitor ini memakai port 15 pin dengan 3 baris.

Monitor Liquid Crystal Display (LCD)
Cara kerja monitor ini adalah dengan pemberian stimulasi arus listrik dari luar kepada liquid crystal (materi biphenyl), sehingga akan mengubah properti dari cahaya yang dilewatkan crystal.

Monitor TFT LCD
Teknologi TFT LCD berupa liquid crystal yang diisikan di antara dua pelat gelas, yaitu colour filter glass dan TFT glass. Colour filter glass mempunyai filter warna yang bertugas memancarkan warna, sedangkan TFT glass mempunyai Thin Film transistor sebanyak pixel yang ditampilkan. Liquid crystal bergerak sesuai dengan perbedaan voltase antara colour filter glass dengan TFT glass. Jumlah cahaya yang dipasok oleh Back Light ditentukan oleh jumlah pergerakan liquid crystal yang pada gilirannya akan membentuk warna.

Tabel jenis-jenis monitor menurut adapter card, resolusi warna, dan jumlah pin.


Keterangan:
MDA = Monochrome Display Adapter
EGA = Enhanced Graphics Adapter
VGA = Video Graphic ArrayCGA = Colour Graphic Adapter
XGA = X-Graphic Adapter
SVGA = Super Video Graphic Array
Tombol Pengatur Pada Monitor
Pada umumnya, setiap monitor dilengkapi dengan tombol menu pengaturan, seperti :
1. Saklar ON/OFF yang berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan sumber daya listrik.
2. Brightness Control, yaitu cerah atau redupnya layar.
3. Contrast Control, yaitu untuk mengatur cerah atau redupnya obyek pada layar.
4. Vertical Size Control (V. Hold), yaitu untuk mengatur area layar bagian bawah dan atas.
5. Vertical Line (V. Line), yaitu untuk mengatur tinggi rendahnya obyek pada layar.
6. Horisontal Size Control (H. Hold), yaitu untuk mengatur area layar bagian kiri dan kanan.
Monitor komputer / PC tidak jauh berbeda dengan pesawat penerima televisi. Perbedaan secara teknis yaitu monitor tidak memiliki rangkaian audio atau suara, sedangkan televisi memiliki penerima suara yang berbasis AM, FM, Zweiton, dan Nicam. Monitor memiliki rangkaian video (raster circuit) sebagai berikut :
Pengolah video : Detector video, video driver, video output (pada rangkaian ini terdapat pengatur contrast)

Pengolah warna (Matrix RGB) : synchronisasi separator, integrator untuk oscillator, differensiator untuk oscillator horizontal, oscillator vertical (pada rangkaian ini terdapat pengatur V. Line dan V.Hold), vertical output, oscillator horisontal (pada rangkaian ini terdapat pengatur H. Hold), horisontal output, high voltage rectifier.
CRT (Cathoda Ray Tube) : Vertical, Horisontal deflection yoke dan degausing coil. Tabung Gambar (CRT)

Tabung gambar sangat berbeda-beda bila dibandingkan dengan tabung-tabung radio. Bentuk maupun fungsinya sangat berbeda.
Menurut jenisnya, tabung gambar bisa dibagi sebagai berikut :
 Bentuk Tabung

Rangkaian RGB
Rangkaian RGB juga disebut sebagai rangkaian matrix. Adapun prinsip kerja rangkaian matrix adalah mengubah tegangan perbedaan warna yang telah dicampur dengan sinyal sinkronisasi yang diberikan demulator warna kembali menjadi tegangan perbedaan warna.Rangkaian matrix ini harus dapat mengadakan atau membuat agar perbandingan-perbandingan antara amplitudo-amplitudo tegangan perbedaan warna itu dapat mempunyai harga yang tepat, tak tergantung dari cara penguatan sebelumnya. Jadi dalam hal ini rangkaian matrix tersebut hanyalah tinggal mengusahakan untuk memperoleh amplitudo-amplitudo yang tepat dari ketiga tegangan-tegangan perbedaan warna yang belum direduksi yang diperlukan tabung gambar. Untuk itulah maka tabung-tabung di dalam rangkaian matrix itu harus sanggup memberikan penguatan-penguatan yang cocok terhadap tegangan perbedaan warna itu, sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tabung gambar tersebut.
Rangkaian RGB


Yoke Defleksi
Leher tabung kita kenal kumparan pembelok atau yoke defleksi, yaitu kumparan untuk horisontal, dan kumparan untuk vertikal. Dalam kumparan untuk fokus pengaturan besar kecilnya arus diatur oleh sebuah potensiometer. Guna pembelokan ini ialah supaya gerak elektron yang semula menuju satu titik fokus yang harus disesuaikan dengan arah sejajar.Telah dijelaskan bahwa pengertian sinyal horisontal dalah untuk memberi perintah pada kumparan defleksi horisontal yang bekerja untuk menggerakan elektron daari kiri ke kanan/scanning horisontal. Sinyal ini berguna untuk mentrigger kumparan defleksi horisontal, supaya menjalankan gerak elektron dari kiri ke kanan pada akhir. Titik-titik gambar secara otomatis sinyal mati dan kembali lagi ke kiri dan otomatis digeserkan ke bawah pulsa blanking yang ditrigger oleh sinyal vertikal.Cara kerja yoke defleksi vertikal hampir sama dengan kumparan defleksi horisontal hanya saja dalam arah yang berlainan yaitu vertikal. Akibat adanya pembelok horisontal dan vertikal arah gerakan elektron tidak lagi ke kanan dan ke kiri tetapi menyebar ke seluruh bidang permukaan layar tabung dengan sama rata. Kedua kumparan ini diletakkan dalam leher tabung, akibatnya arah gerak elektron tidak lagi vertikal atau horisontal tetapi dalam arah resultan. Hasil dari tarikan kedua kumparan ini akan menyebar dengan sama rata. Di dalam prakteknya kumparan ini dijadikan satu dan dinamai yoke defleksi atau defleksi coil.Kerusakan pada yoke biasanya mengakibatkan Raster pada satu garis, horisontal atau vertikal, Gambar trapesium, Gambar miring ke kiri/ke kanan, warna gambar tidak fokus atau terpisah, indikator hidup, layar gelap.Caranya adalah dengan mengganti atau menyetelnya, jangan lupa untuk mengendurkan terlebih dahulu kunci pada leher tabung.
Proses Penyetelan Yoke

Pelacakan Kerusakan
Teknik yang digunakan dalam pelacakan kerusakan adalah teknik lokalisasi tiap blok rangkaian. Langkah pertama, pastikan bahwa sumber daya listrik benar-benar ada dan tersambung dengan baik. Apabila monitor dinyalakan dan tidak disambungkan dengan sistem unit, monitor tidak menampilkan apapun. Dengan bantuan seperangkat sistem unit dan pastikan bahwa video card berfungsi dengan baik, sehingga kita bisa melihat gejala apa yang muncul pada saat power ON/OFF dinyalakan.
Dari hasil tersebut kita bisa menganalisa bagian apa yang bermasalah. Contoh masalah dan kemungkinan kerusakannya.
Gejala dan Kerusakan Monitor:
Langkah Awal Pembongkaran Monitor Sebelum membongkar monitor, jangan lupa untuk menyiapkan alat-alat. Hal ini untuk menghindari terjadinya pemaksaan/pemerkosaan dalam membongkar monitor. Siapkan juga alas kaki yang terbuat dari karet agar tidak terkena arus listrik statis. Langkah pertama dalam membongkar monitor adalah membuka casing monitornya. Jangan dipaksa karena beberapa monitor agak sulit dibuka walaupun baut-bautnya sudah dilepas semua. Beberapa monitor ada yang menggunakan sistem socket untuk mengencangkan casingnya.



Gambar. Pembongkaran Casing Monitor Proses Grounding Setelah casing terbuka, lakukan proses grounding.
Caranya, sambungkan obeng ke kabel. Tempelkan ujung kabel yang lainnya ke ground (seng). Tempelkan ujung kabel yang menempel pada obeng ke kepala playback. Hati-hati !
Meskipun sudah mati, play back masih memiliki tegangan tinggi. Beberapa capasitor dalam monitor juga dimungkinkan masih menyimpan tegangan yang bisa buat anda kesetrum.


Grounding
Pelacakan Kerusakan Teknik yang digunakan dalam pelacakan kerusakan adalah teknik lokalisasi atau fokus pada blok rangkaian atau bagian yang dimungkinkan menglami kerusakan.
Apabila sumber daya listrik sudah benar-benar tersambung dengan baik, tetapi pada monitor tidak menampilkan apapun saat dinyalakan. Dengan bantuan seperangkat sistem unit dan dipastikan video card berfungsi dengan baik gejala apa yang muncul saat power ON/OFF dinyalakan. Dari hasil tersebut kita bisa menganalisa bagian apa yang bermasalah.

Tabel Kemungkinan Kerusakan :
Mencari Kerusakan Pada Blok Power Regulator Gejala: Lampu indikator mati, layar gelap.
Pelacakan Kerusakan Pada Rangkaian Horisontal Gejala:
Lampu indikator hidup tetapi layar gelap
Secara umum rangkaian horizontal berfungsi untuk membangkitkan tegangan tinggi. Rangkaian horizontal ini terdiri dari oscillator horizontal, driver horizontal, dan penguat horizontal. Oscillator kan membangkitkan sinyal-sinyal atau tegangan-tegangan defleksi horizontal dan vertical yang dibutuhkan untuk mengatur scanning garis-garis pada layar CRT secara merata di seluruh permukaan. Sinyal defleksi horizontal mengatur jalannya gerakan berkas elektron ke kiri ke kanan/scanning ke arah horizontal, sedangkan sinyal defleksi vertikal mengatur jalannya dari atas ke bawah. Sinyal oscillator horizontal akan diperkuat oleh driver horizontal sebelum masuk ke penguat horizontal. Adapun tugas dan fungsi penguat horizontal adalah menghasilkan suatu tegangan dengan bentuk dan amplitudo tertentu yang akan disalurkan ke defleksi horizontal. Di samping itu juga akan menghasilkan tegangan tinggi bagi tabung. Di dalam rangkaian horizontal, rangkaian pembangkit tegangan tinggi berfungsi untuk menaikkan tegangan antara 10 KV – 50 KV. Sebelum tegangan tinggi ini msauk ke anoda, CRT diratakan/disearahkan dulu melalui dioda tegangan tinggi (dioda HVREC). Yang harus diingat didalam perbaikan horizontal kita harus memakai CPU.
blok Rangkaian :
Pelacakan Kerusakan Pada Rangkaian Vertikal
Gejala:

Indikator hidup dan raster berbentuk garis horizontal. angkaian vertikal berfungsi untuk membangkitkan sinyal-sinyal yang berbentuk gigi gergaji yang diumpankan kepada yoke defleksi untuk penelusuran atau scanning secara vertikal pada layar/tabung CRT. Gerakan scanning ini dilakukan sebanyak 50 kali tiap detik. Agar jalannya scanning pada layar CRT cocok maka oscillator disinkronkan oleh pulse-pulse sinkron vertikal yang datangnya dari CPU.
Blok dan Flowchart
Blok Rangkaian :
blok rangkaian RGB :
Secara umum rangkaian RGB berfungsi untuk mengatur sinyal-sinyal perbedaan warna sekaligus memperkuat sinyal video. Rangkaian RGB ini sangat berperanan penting dalam pengaturan warna-warna pada layar CRT. Rangkaian ini menghasilkan tiga warna dasar disebut juga warna dasar yakni R=Merah, G=Hijau, B=Biru. Seedangkan warna-warna yang dihasilkan setelah pencampuran dari warna dasar disebut warna sekunder atau warna campuran. Rangkaian :
Pin Conector Kerusakan pada konektor ini juga bisa berakibat fatal, diantaranya warna menjadi dasar, misalnya biru saja, merah atau hijau yang pasti warna tidak normal. Dapat juga mengakibatkan tidak ada tampilan pada layar monitor. Pin Connector :
Jadi untuk mengatasinya kita tinggal membuka socketnya dan lihat apakah ada kabel yang putus (ini hanya berlaku pada monitor yang memiliki konektor yang bisa bongkar pasang), dan untuk monitor yang konektornya tidak bisa dibongkar pasang maka kita tinggal membeli kabel datanya dan memasang kembali sesuai dengan susunannya. Gmbr Pin Konektor Yang Rusak :
Kerusakan Lain yg Sering Terjadi 1. Gambar Gelap

Cara mengatasinya adalah ubah posisi pengaturan screen pada playback dengan obeng (+) atau bintang kemudian putar ke kanan tapi jangan terlalu banyak. Posisi monitor dalam keadaan menyala. Lakukan dengan hati-hati.

2. Gambar Berbayang/Buram (Tidak Fokus)

Atur kembali posisi pengaturan fokus pada playback dengan obeng + atau bintang (putar ke kanan tapi jangan terlalu banyak) sampai dihasilkan gambar yang enak dilihat. Jika dalam beberapa waktu settingan berubah lagi, dan ini terjadi terus-menerus, dapat dikatakan bahwa playbacknya rusak. Ada dua cara memperbaikinya, pertama adalah mengganti dengan playback yang baru sesuaikan dengan serinya. Cara kedua adalah dengan mencangkok playback tersebut (tidak dibahas).

3. Warna Kurang Pas (Satu warna terlalu dominan)

Ini berarti kerusakan pada bagian RGB. Caranya adalah dengan memperhatikan solderan di PCBnya (kemungkinan ada yang aus). Jika ditemukan, solder ulang. Setelah itu coba mainkan trimpot yang ada pada PCB tersebut (lihat gambar). Hati-hati dalam memutarnya jangan terlalu banyak, karena akibatnya akan fatal. Jika ada perubahan pada setiap trimpot yang diukur pada rangkaian RGBnya sudah kembali berjalan normal. Akan tetapi jika ada satu saja yang tidak berfungsi maka kemungkinannya adalah transistor-transistor penguatnya (tidak dibahas).
Sekian beberapa gambaran tentang monitor dan perbaikannya. Mungkin dapat menambah ide bagi anda semua, dan artikel tadi masih jauh dari lengkap, karena dalam praktek masih banyak lagi kendala atau masalah yang lebih bervariasi.

sumber : http://k15m1s.wordpress.com/2010/06/16/mengenal-jenis-monitor-dan-cara-memperbaiki-kerusakan-nya-masuk-gan-infopic/

Thursday, January 19, 2012

ADC (Analog to Digital Converter)

       ADC 0804 salah satu tipe ADC dengan jenis konversi successive approximation dengan model yang terintegrasi kedalam sebuah chip sehingga memudahkan perancangan dan lebih ringkas. Dalam Gambar 2.1 merupakan konfigurasi dasar dari ADC 0804.
klik disini untuk mendownload jobsheet http://www.4shared.com/office/fgRnryx0/laporan_ADC_fix.html

Reduksi Noise

Reduksi noise adalah proses untuk menghilangkan sinyal yang tidak diharapkan. Salah satu proses reduksi noise adalah pada rangkaian rectifier atau power supply. Rectifier adalah rangkaian yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak-balik (AC) menjadi sinyal sumber arus searah (DC). Komponen yang dipakai adalah diode. Gelombang AC yang berbentuk gelombang sinus hanya dapat dilihat dengan alat ukur  CRO (Catode Ray Oscilloscope).  Rangkaian rectifier banyak menggunakan transformator step  down  yang  digunakan  untuk  menurunkan  tegangan  sesuai dengan perbandingan transformasi transformator yang digunakan.
Penyearah        dibedakan       menjadi 2 jenis, penyearah setengah gelombang  dan penyearah  gelombang  penuh,  sedangkan  untuk penyearah        gelombang penuh  dibedakan menjadi            penyearah gelombang penuh dengan center tap (CT), dan penyearah gelombang penuh dengan menggunakan dioda bridge.

Filter Stop Band (Band Stop Filter)

Suatu filter Stop Band dapat disusun dengan menggunakan dua rangkaian, yaitu filter lolos atas dan filter lolos bawah yang digabung secara parale.
download jobsheet disini http://www.4shared.com/office/eS8zyDkg/JOBSHEET_BAND_STOP_FILTER.html

Filter Lolos Pita (Band Pass Filter)

 Suatu filter lolos pita dapat disusun dengan menggunakan dua tahap, pertama adalah filter lolos atas dan kedua adalah filter lolos bawah.


Filter Lolos Atas (High Pass Filter)

High-Pass Filter (HPF) adalah tipe/fungsi equalizer yang meloloskan frekuensi high (tinggi) frekuensi yang kita kehendaki, sehingga frekuensi low (rendah) dibawahnya disaring (filter) dan dihilangkan.
Contoh : setting HPF di 10 kHz maka frekuensi 10 khz keatas di loloskan dan frekuensi dibawah 10 kHz disaring (di-filter) atau ditiadakan.
Suatu filter lolos atas orde satu dapat dibuat dari satu tahanan dan satu kapasitor seperti pada Gambar.1. Perhatikan perbedaannya dengan filter lolos bawah pada penempatan C1. Filter orde satu ini mempunyai pita transisi dengan kemiringan 20 dB/dekade atau 6 dB/oktav. Penguatan tegangan untuk frekuensi lebih tinggi dari frekuensi cut off adalah:   Av = - R2 / R1
sementara besarnya frekuensi cut off didapat dari:    fC = 1 / (2pR1C1)
(Catatan : perhatikan perbedaan dengan rumus pada filter lolos bawah).

FILTER LOLOS BAWAH (LOW PASS FILTER)

Filter adalah suatu sistem yang dapat memisahkan sinyal berdasarkan frekuensinya; ada frekuensi yang diterima atau diteruskan, dan ada pula frekuensi yang ditolak atau dilemahkan (diredam).
Besarnya nilai respon (hubungan keluaran-masukan suatu filter) dinyatakan dalam volt ataupun dalam dB dengan bentuk respon yang berbeda pada setiap jenis filter. Besar nilai respon dapat diperoleh dari perhitungan fungsi alih (transfer function):
selengkapnya  klik link berikut untuk mendownload http://www.4shared.com/file/et4wMUPz/Filter_Lolos_Bawah_maulidiyah.html

Wednesday, January 18, 2012

Pengumuman PKM Didanai DIKTI 2012

Jumat, Januari 13, 2012
Segera dapatkan infonya di www.dikti.go.id
Pengumuman Hasil Evaluasi Program Kreativitas Mahasiswa 5 bidang
Written by Rusdan Tafsili
Friday, 13 January 2012 15:03
Kepada Yth : Rektor/Ketua/Direktur
Perguruan Tinggi Negeri/Swasta
(daftar terlampir)
Diberitahukan dengan hormat bahwa Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Pendidikan Tinggi telah melakukan seleksi proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 bidang untuk pendanaan tahun anggaran 2012.
Sehubungan dengan hal tersebut, bersama ini kami sampaikan daftar hasil evaluasi proposal PKM 5 bidang bagi perguruan tinggi yang lolos seleksi dan diterima untuk didanai (daftar terlampir)
Untuk mekanisme pendanaanya akan dilakukan kontrak kerja dengan Pembantu/Wakil Rektor/Ketua/Direktur bidang kemahasiswaan. Untuk maksud tersebut, bersama ini kami kirimkan daftar isian (terlampir) untuk diisi dan mohon segera dikirim kembali melalui fax. No. (021) 5731846, 57946085 dan email : pkm.dp2m@dikti.go.id paling lambat tanggal 20 – Januari 2011
Mengingat pelaksanaan kegiatan PKM tahun 2012, dimulai bulan Januari 2012 dan akan dimonitoring pada bulan Mei 2012, kami mohon agar Saudara segera menugaskan mahasiswa yang bersangkutan untuk melaksanakan kegiatan, serta melakukan pemantauan pelaksanaanya.
Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
Direktur Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat
ttd
Suryo Hapsoro Tri Utomo
NIP. 195609011985031003
Tembusan :
Dirjen Pendidikan Tinggi (sebagai laporan);
Penanggung Jawab Kegiatan Dit. Litabmas;
Bendahara pengeluaran Dit. Litabmas;
Koordinator Kopertis;
Rektor/Ketua/Direktur Perguruan Tinggi Negeri/Swasta.
untuk download lampirannya klik disini

Universitas Negeri Malang Memborong Piala dalam Lomba Robot

Malang, 08/01/2012

Kemarin, sabtu 07 januari 2012, team robot dari Universitas Negeri Malang memborong piala, dalam Lomba Kreativitas Elektro (LKE), kategori Line Follower Robot Contest, yang diadakan oleh POLTEK Malang. Lomba ini tingkat Universitas se Jawa Timur, lomba ini diikuti oleh 28 team (robot), masing-masing dari kampus UNESA (Universitas Negeri Surabaya), PENS, UNSIDA (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo), POLTEKOM Malang, POLTEK Malang, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang.

Universitas Negeri malang membawa 3 team robotnya yang bernama (1) Dark Tracer yang diketuai oleh sdr. Happy Sholihul Fathoni, A.Md., (2) Black Rider yang diketuai oleh Sdr. Bambang Putra Hadi Kusuma, A.Md., (3) gak tahu namanya dan ketua timnaya, hehe...
di babak kualifikasi Dark Tracer mengalahkan 2 team dari POLTEK Malang, di babak 8 besar POLTEK mengalahkan POLTEK Malang, di babak  semi final Dark Tracer mengalahkan team dari PENS Surabaya.

Nah...yang paling berkesan dari semua itu adalah terdapat 3 tim yang mendaftar di LKE 2012 itu, dan 2 tim menyabet juara 1 dan 2,. Juara 1 adalah teman saya yaitu si Bambang Putra Hadi Kusuma, Achmad Safi'i dan Dwi Nofia Trisno. Sedangkan Juara 2 adalah Happy Sholihul Fathoni, Arisandi dan Andi Sulaiman. Lho? Berarti all UM final noh???? Iya..benar sekali,. Alhamdulillah ya Allah....... :D,. Sedangkan Tim satu lagi beranggotakan Julian (ane gak tau nama lengkapnya) dan si Rio,. Robot mereka bagus, tapi di babak kualifikasi langsung bertemu dengan PENS,. hadeh.... jadi ya ketidak beruntungan saja bagi teman saya yang satu itu,. Gak popo, tetep semangat yo kang.... ;D ayo balas di lomba Maret nanti. inilah kata-kata saudara Hepi di blognya yang saya copas di blog saya

Kalau diperhatikan, semua berpakaian hitam-hitam,. Ini dikarenakan tema kita (kita sendiri) adalah gelap,. sesuai dengan nama robot yaitu dark tracer dan black rider. :)

Black Rider dan Dark Tracer
Inilah para pemenang beserta supporter, pemegang piala (posisi tidur) adalah saudara Happy S.F dan dibelakang saaudara Happy adalah saudara Bambang P.H.K